Datang lebih awal. Dari jadwal yang didiskusikan pada jam 14:00. Kapolres Bekasi Dr. Indarto bersemangat memberikan ceramah bertopik ‘pemolisian milineal.’ Kali ini diskusi tak main-main. Selain orang nomor satu di tingkat Polresta Bekasi hadir. Terlihat pula, Kombes. Pol. (purn) Dr. Slamet Pribadi yang juga (dulu) lama di reserse dan humas polisi juga menjadi pembicara.
Di Fakultas Hukum, sebagai Dekan, Slamet ini jugalah yang menginisiasi diskusi setiap Kamis ini. Selain itu, hadir juga sebagai narasumber pakar dan ahli ilmu kepolisian Dr. Edi Hasibuan, yang juga pernah duduk sebagai komisioner dalam Komisi Kepolisian Nasional 2012-2016.
Mahasiswa pun tak mau ketinggalan. Ketua BEM juga tampil sebagai narasumber. Membicarakan pemolisian dari sudut pandang mahasiswa.
Indarto mengawali pembicaraan. ‘Polisi hari ini jauh berbeda sejak zaman orde baru. Baik aspek penghormatan pada hak asasi, profesionalisme penegakan hukum dan pelayanannya.’ Kata Indarto sambil menyingsing tablet lengkap dengan pen computing yang siap mencatat.
Memang, ada saja polisi yang masih menyimbang dari tugasnya. Tapi itu sudah ada aturan mainnya dalam KUHAP dan Perkap tentang Disiplin Anggota Polri, itu bisa dipakai untuk mengawasi profesionalisme polisi.
Slamet berkata ‘Polisi hari ini perlu hati-hati dalam melakukan tugasnya. Sebab diawasi oleh banyak mata. Tak mudah memang. Tapi juga harus diusahakan sebaik mungkin.’
Disambung oleh Edi Hasibuan, ‘media sosial itu juga sangat penting di era milineal. Polisi baik dapat pujian. Tapi polisi yang buruk jelas dapat kritik. Itu hukum media sosial.’
Giliran Zaky, ia berkata ‘citra kepolisian itu perlu diperbaiki terus menerus. Menjadi institusi penegak hukum yang taat asas dan humanis dalam pelayanan.’
Diskusi Kamisan kali ini banyak mendatangkan banyak pemikiran muncul dalam rangka membangun pemolisian di era milineal yang terus menuju kebaikan dan lebih dekat dengan masyarakat.

Diskusi Kamisan FH : Memikirkan Pemolisian Milineal